Ketika kamu berada pada posisi paling tinggi atau dapat dikatakan sebagai seorang pemimpin, kamu sedang memikul tanggung jawab yang diberikan kepadamu atas semua hal yang berkaitan dengan tim kamu.
Kamu boleh bangga dengan jabatan yang sedang dimiliki. Namun, tanggung jawab yang dibebankan kepadamu dapat menjadi Boomerang yang bisa menjadi senjata mematikan untuk pribadimu.
Rencana yang gagal, cibiran yang datang bertubi-tubi, hingga reputasi yang hancur berantakan.
Sebab itu, banyak pemimpin dalam sebuah tim yang rela menjadi pijakan, ujung tombak dan ujung tombok demi keberhasilan rencana tim yang dia pimpin. Belum lagi ketika dalam tengah perjalanan sebuah tim, ada beberapa anggota yang menyerah. Pemimpin tim harus bekerja lebih ekstra, memasang badan untuk menutup celah-celah kosong yang ditinggalkan anggotanya.
Fokus, totalitas, dan terarah merupakan kunci utama seorang pemimpin tim dalam mencapai keberhasilan. Kekompakkan tim yang dibangun dapat menjadi benteng utama dalam mempertahankan ketiga kunci keberhasilan tersebut.
Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai macam strategi yang dilakukan oleh seorang pemimpin agar setiap anggota tim nya dapat merasakan kenyamanan. Rapat santai, pergi ke tempat wisata, ngobrol dalam meja makan, serta masih banyak lagi strategi yang dapat dilakukan demi menjaga kekompakan kekuatan suatu tim.
Bagi seorang pemimpin yang loyal terhadap kesuksesan tim-nya, mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, bahkan material bukanlah hal yang merugikan. Namun sebuah pembelajaran yang sangat luar biasa, karena keuntungan dari pengalaman tak bisa dibeli dengan apapun.
Pemimpin yang loyal percaya, apa yang dia korbankan untuk timnya saat itu akan diganti dengan kesuksesan yang berlipat ganda suatu saat nanti. Tak heran, ketika banyak orang sukses yang berawal dari hidup prihatin demi keberhasilan tim yang dia pimpin.
Untuk menjadi seorang pemimpin yang loyal, kamu tidak bisa dengan cara yang instan seperti Indomie Rasa Ayam Bawang yang dapat dinikmati dengan cepat. Proses lah yang akan mengantarkan kamu menjadi pemimpin yang loyal.
Pelajaran-pelajaran untuk menjadi pemimpin yang loyal lebih banyak didapat ketika kamu menjadi anggota biasa yang lebih sering disuruh melakukan hal-hal kecil dalam mensukseskan tim kamu pada saat itu. Membuat kopi, membeli ini itu, dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan.
So, buat kamu yang sedang berproses. Nikmati, dan Syukuri.
Percayalah kesuksesan yang akan membayar seluruh perjuangan dalam prosesmu. Kelak, kamu akan menjadi pemimpin yang sukses dan loyal dengan tim mu, karena kamu terlahir dari proses yang panjang.
0 Comments