Kisah Bola Sepak


    

Kita semua mungkin tahu tentang permainan sepakbola. Dimana ada dua tim yang memperebutkan satu bola untuk dimasukkan ke dalam gawang lawan. Dalam setiap pertandingan sepakbola, tim yang berhasil paling banyak memasukkan bola ke dalam gawang lawan dinyatakan sebagai pemenang. Pertandingan akan berlangsung selama waktu yang telah ditentukan belum dinyatakan habis.

    Pada tulisan kali ini, kita tidak akan fokus terhadap permainan sepakbola ataupun strategi yang diterapkan oleh kedua tim dalam bertanding. Fokus terhadap "Bola" jauh lebih menarik untuk dibahas dalam sudut pandang kehidupan kita sebagai pribadi maupun masyarakat.

    Konsepnya, "bola" dalam setiap pertandingan sepakbola akan selalu bergulir/menggelinding. Meskipun sudah keluar lapangan, bola akan dipungut dan digulirkan kembali dalam lapangan permainan. Bola bukanlah tujuan utama para pemain maupun manajer sebuah tim. Tujuan mereka adalah kemenangan. Bola tidaklah istimewa, keistimewaan yang sebenarnya adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya.

    Dalam kehidupan, semua yang terjadi adalah pertandingan. Dimulai sejak dilahirkan, hingga nanti tuhan kembali menarik kita dari muka bumi sebagai tanda peluit panjang dibunyikan dan pertandingan berakhir.

    Jika diibaratkan seperti pertandingan sepakbola,seharusnya kita mampu menjadi pemain yang menempati suatu posisi untuk mencapai misi yang telah ditentukan. Hasilnya mudah, antara menang atau kalah.

    Namun, seiring berjalannya waktu. Penulis menemukan fenomena dimana ada yang merasa bukan menjadi pemain, namun mereka dilahirkan menjadi "bola".

    Situasi dan kondisi hari ini yang memaksa mereka harus menggelinding dari satu kaki pemain ke kaki pemain yang lainnya. Dia tidak mampu untuk memaksakan keadaan dirinya untuk memilih kaki mana yang akan menggiringnya. Bahkan dia tidak tahu akan ke gawang mana dia akan dimasukkan.

    Dia tidak bisa bahagia ketika keluar dari lapangan pertandingan, karena pemain lainnya kembali memasukkannya kedalam arena. Dia pikir akan selesai ketika sudah dimasukkan ke dalam gawang, namun kiper memungutnya dan kembali menendang ke tengah lapangan, tanda pertandingan terus berjalan.

Capek katanya, Bingung imbuhnya.

Namun, bola tetaplah bola. Harus tetap menggelinding selama waktu pertandingan masih ada.

0 Comments